COVID-19 ini memang sialan betul, merenggut pekerjaan juga orang-orang terdekat. Jika benar hitung-hitungan pakar bahwa Indonesia jadi yang paling akhir keluar dari krisis, itu berarti kita akan makin sering melihat berita duka seliweran di media sosial. Mulai dari kabar lelayu, pencarian donor plasma, kamar rumah sakit, tabung oksigen, korban PHK cari kerja, sampai sekadar info positif COVID-19 dari teman dan keluarga. Beberapa yang positif tak punya pilihan lain selain menjalani isolasi mandiri di rumah atau kos-kosan, bukan isolasi di hotel ala anggota DPR. Karena isoman di rumah sendiri, sudah pasti ada banyak keterbatasan, apalagi negara memilih enggak hadir karena asyik menonton sinetron. Remotivi mencatat lima pengalaman bermedia mereka yang isoman selama pandemi.
Tak disangka, adegan film “Fatherhood” soal bapak tunggal di layanan video streaming nyaris menimpa saya yang harus merawat istri positif Covid-19.
Nonton Film di Netflix hingga Disney+ adalah Jalan Ninjaku - Panji AdityaIstiqomah menjadi mualaf fangirl ternyata tak sia-sia di era pandemi ini.
Hijrah Jadi Fangirl, Isoman Ditemani Idol - Shabrina TasyaMedia sosial yang dijejali berita duka bikin saya capek, aplikasi WhatsApp yang jadi sarang hoaks apalagi. Pilihan saya jatuh pada artikel-artikel sejarah.
Hindari Medsos, Saya Pilih Artikel Sejarah - Dewi SartikaKisah saya menjalani isolasi mandiri ditemani konten-konten anime dan Jejepangan lainnya.
Aku Wibu maka Aku Ada - Leonardus Ardi Agung Prasetyo NugrahaAlasan saya ketagihan TikTok selama isolasi mandiri karena aplikasi ini menjanjikan banyak hal.
Cuma TikTok yang Bisa Hibur Saya 24 Jam Saat Isoman - NADHRI FILKA