Riset menunjukkan betapa “babak belurnya” media dalam mengabarkan RUU PKS dan kekerasan seksual.
Disadari atau tidak, potret pendemo perempuan terus menjadi manuver pendisiplinan perempuan.
Media-media mengecer hoaks Timor Leste, memancing syahwat ultranasionalisme pembaca Indonesia.
Melawan tirani tak harus dengan tangan yang mengepal di udara. Bisa juga dengan gelak tawa.
Cara media menampilkan kekerasan seksual terhadap laki-laki melanggengkan mitos-mitos gawat.
Media mencoba menggiring persepsi publik terhadap Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual.
Berita pemerkosaan di media kerap dibayangi oleh mitos: pemerkosaan sering kali digambarkan sebagai peristiwa tunggal dan tidak berhubungan dengan ketimpangan relasi gender. Mampukah media dalam liputan ini keluar dari mitos tersebut?
Gagasan dan perjuangan untuk mengubah kondisi sosial sudah lama menular lintas batas negara. Internet dan media sosial memberi warna baru bagi tradisi lama itu.