Orang-orang terobsesi dengan agama artis favorit mereka. Lahan eksploitasi bagi industri hiburan.
Konsentrasi penyiaran di tangan segelintir konglomerat media menciptakan pilihan semu: jumlah stasiun TV beragam, tapi isinya seragam!
Krisis Covid-19 memberikan pengalaman menonton sepakbola yang berbeda. Salah satunya adalah makin mengentalnya logika media dalam setiap laga.
Bukan lagi milik dirinya, tubuh perempuan menjadi ajang perdebatan publik dan diatur oleh negara. Regulasi yang ada menunjukkan demikian.
Dunia olahraga kerap dianggap penuh dengan aktivitas fisik yang maskulin. Bagaimana media membingkai perempuan yang masuk dalam “dunia laki-laki” itu?
Pemilu 2019 membosankan dan tak produktif. Adakah upaya media untuk mendorong munculnya diskursus alternatif?
Tiga sekawan mendirikan media komunitas di Pekalongan, tanpa investor, tanpa kantor, dan tanpa gaji. “Wong edan bebas,” begitu prinsip mereka.
Jerinx mengkritik Via Vallen yang tidak menggunakan status selebritasnya untuk mendorong agenda progresif dari lagu yang ia bawakan. Namun, apa sesungguhnya makna dari "selebritas"?
Sejak satu dekade terakhir media telah mulai menggunakan AI (Artificial Intelligence) untuk menulis berita. Apakah “kecerdasan buatan” merupakan pertanda akhir dari peran manusia sebagai pewarta berita?
Ketika serial televisi berpihak kepada para penyintas kekerasan seksual. Tanda terjadinya “kebangkitan sosial” dalam industri hiburan di Amerika Serikat.
Profesor Kajian Media dan Komunikasi dari Universitas Lund bicara soal hubungan kajian media dengan industri dan politik.
Tayangan “86” berusaha menghadirkan polisi sebagai pemeran utama dalam drama kriminalitas. Bagaimanakah sang penegak hukum tersebut digambarkan di layar kaca?